Amati Burung Sekitar Kita - Padang Golf Adisucipto


Amati Burung Sekitar Kita

Padang Golf Adisucipto”

13 Juni 2022

 

Penulis: Ikmal Maulanal Huda (PPBJ). Nicosius (PPBJ), Pantiati (Yayasan Kanopi Indonesia)

Penyunting: Arif Rudianto

Cerita pengamatan burung (birdwatching) di wilayah urban selalu menyimpan sisi menarik yang terkadang membuat kita takjub bagaimana berbagai jenis burung dapat bertahan hidup berdampingan dengan manusia. Yayasan Kanopi Indonesia bersama Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) dan SEKBER PPA DIY telah melaksanakan kegiatan pengamatan burung (birdwatching) di Padang Golf Adisutjipto pada hari Senin, 13 Juni 2022. Kegiatan ini diikuti oleh 11 pengamat burung yang ada di Yogyakarta. Tagline kegiatan yang diusung adalah Konservasi Burung Urban dengan tema “Amati Burung Sekitar Kita” atau Bird Around Us (BArU).

Padang Golf Adisucipto merupakan salah satu lokasi untuk bermain golf yang berdekatan dengan bandara Adisucipto. Salah satu daya tarik dari lokasi tersebut yaitu tutupan lahan hijau yang terbilang cukup baik. Keberadaan tutupan lahan hijau di daerah urban sangat penting bagi burung berkaitan dengan penyedia sumber makanan, tempat tinggal dan berkembang biak. Berbicara tentang tutupan lahan hijau di daerah urban yang terus tergerus oleh pembangunan. Yayasan Kanopi Indonesia dengan dukungan penuh Burung Indonesia menginisiasi kegiatan pengamatan burung di sisa-sisa ruang hijau yang ada di Yogyakarta salah satunya Padang Golf Adisucipto.

Pengamatan dilaksanakan dua kali yaitu pada pukul 07:00 hingga 10:00 WIB dan 16:00 hingga 17:30 WIB. Pengamatan pada pagi hari diawali dengan pembagian kelompok menjadi dua kelompok dengan jalur yang berbeda untuk mengcover seluruh wilayah Padang Golf Adisucipto. Setelah pengamatan, dilanjutkan dengan diskusi dan  tercatat setidaknya 30 spesies burung dari  kedua kelompok. Hasil pengamatan di pagi hari tergolong cukup baik, kemudian dilanjutkan dengan pengamatan di sore hari. Meskipun pada sore hari diguyur hujan, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para pengamat untuk melakukan pengamatan. Bahkan list spesies yang tercatat bertambah 4 jenis. Setelah pengamatan selesai dilakukan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi untuk merekap hasil pengamatan selama satu hari.

Dari hasil pengamatan pagi dan sore hari tercacat ada 34 jenis yang berhasil dijumpai dan terdokumentasi dengan cukup baik. Jumlah tersebut dipengaruhi akibat perlindungan kawasan yang baik oleh pengelola dimana tidak sembarang orang dapat masuk ke Padang Golf Adisucipto. Para pengamat burung sangat terkesan dari total jenis yang tercatat, terdapat spesies yang masuk dalam kategori red list dan terancam punah seperti Kerak kerbau (Acridotheres javanicus) dan Bubut jawa (Centropus nigrorufus) yang masuk ke dalam kategori rentan terhadap kepunahan (Vulnerable). Selain masuk kedalam spesies yang terancam secara global, jenis endemis jawa ini menjadi perhatian yang cukup menarik dikarenakan jenis tersebut dilindungi oleh PP 106 tahun 2018.

Foto :  Bubut jawa (Centropus nigrorufus) (Alvin, 2022).

     Selain dari kedua jenis tersebut, hasil dari pengamatan dijumpai banyaknya individu dari famili Columbidae seperti Perkutut jawa (Geopelia striata) yang dicatat mendominasi lapangan golf hingga 60 individu dalam satu lapangan dan Punai gading (Treron vernans) yang cukup mendominasi lahan hijau terutama pada pohon yang berbuah seperti matoa (Pometia sp) dan beringin (Ficus sp). Selain itu juga dijumpai pemandangan cukup menarik: terlihat Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) sedang bermain air yang digunakan untuk menyiram rumput di tengah lapangan golf. Pengamatan ditutup dengan kehadiran Serak jawa (Tyto alba) sebagai catatan perpisahan di Padang Golf Adisucipto pada hari itu.

Foto : Punai gading (Treron vernans) (Desmond, 2022).
Foto : Perkutut jawa (Geopelia striata) (Desmond, 2022).

      Komposisi jenis burung di Padang Golf Adisutjipto menjadi hal yang menarik dimana burung dapat menjadi agen ekologis yang penting bagi lingkungan sekitar. Selain kita dapat menikmati keindahan burung yang bebas dialam liar, efek dari kehadiran burung juga baik bagi kesehatan lingkungan. Seperti  jenis dari Columbidae (jenis-jenis merpati) yang mendominasi dapat berperan sebagai agen penyebar biji yang baik agar tutupan lahan dapat terjaga serta dapat juga berperan sebagai pengontrol hama seperti serangga. Apabila kita melihat dari sudut pandang ekologis, kehadiran burung liar di alam nyatanya membawa manfaat bagi kita dan keseimbangan ekosistem.  

Keberadaan burung di Padang Golf Adisucipto merupakan salah satu potensi yang bisa dikembangkan sebagai media edukasi dan juga branding. Khususnya bagi pengunjung, burung-burung ini bisa dijadikan daya tarik lain untuk menikmati padang golf. Oleh karena itu, perlindungan kawasan di Padang Golf Adisutjipto sangat penting untuk dipertahankan sebagai salah satu upaya konservasi keragaman jenis burung di lokasi ini. Pemantauan keragaman jenis burung dapat dilakukan dengan pengamatan burung secara berkala guna mengevaluasi apakah terdapat tren penambahan atau pengurangan jumlah jenis burung yang ada di Padang Golf Adisucipto. 

Konservasi burung di kawasan urban sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk mewujudkan kelestarian burung di sekitar kita. Dukungan tidak hanya berasal komunitas atau lembaga konservasi saja, namun juga perlu sinergi dan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat agar kelestarian burung di sekitar kita dapat terjaga dengan baik. Kegiatan pengamatan burung yang telah dilakukan merupakan contoh nyata bentuk sinergi antara pihak pengelola Padang Golf Adisucipto dengan Yayasan Kanopi Indonesia bersama Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) dan SEKBER PPA DIY dalam pemantauan keragaman jenis burung.

Foto : Pengamat burung (Pantiati, 2022).

Contact Person :

  1. Nicosius Liontino (085222216064)

  2. Pantiati (082242345825)

  3. Arif Rudiyanto (085713207770)

Komentar

Posting Komentar